Ombak Ganas

#MalangBromoTrip: Pantai Nganteb, Pantai Sepi Berpasir Lembut dengan Ombak yang Ganas

Posted on Updated on


Sampai saat saya menulis artikel ini saya masih kadang tertawa geli ingat tagline papan petunjuk menuju Pantai Nganteb ini “Wisata Religi Pantai Nganteb” tapi pas masuknya dibuat takjub karena ditemui beberapa wisatawan mancanegara bule-bule wanita dengan santainya berbikini ria di Pantai ‘Wisata Religi’ Nganteb. Ini baru namanya religi :mrgreen:

Pantai Nganteb, Malang. (kakaknya lagi galau :D )
Pantai Nganteb, Malang.

“eh eh..eh kesitu aja tuh tadi pas sebelum masuk Balekambang ada tulisan plang Pantai Ngantep” ujar salah satu wanita dalam rombongan kami yang diamini oleh beberapa lainnya. “ohh tapi itu tulisannya pantai wisata religi loh” “tenktop coret, hotpants coret berarti gak boleh” celoteh yang lainnya, beberapa diantara kami yang sudah terlanjur kecewa karena diasumsikan tidak akan memiliki cukup waktu ke Pantai Goa Cino ataupun Pantai Bajul Mati coba mengalihkan tujuan berikutnya ke Pantai Ngantep, pantai ini masih satu garis pantai dengan Pantai Balekambang, letaknya agak ke arah timur lagi. Elf pun segera diarahkan menuju ke pantai Nganteb, jalan menuju pantai sebenarnya hanya jalan berupa puing-puing bebatuan, bukan cor beton ataupun aspal, bahkan kami sempet ragu karena jalannya yang lumayan agak panjang kendati ada plang yang betuliskan “Pantai Nganteb 3,6 km” tapi kontur jalan bebatuan naik turun sedikit ditambah lagi pak Supir sendiri belum tahu keberadaan pantai ini namun sebenarnya petunjuk arahnya cukup jelas, setelah melewati jalan bebatuan yang menurun kita akan melintasi jembatan baru yang cukup bagus kemudian menanjak dan menemui jalan bebatuan berbelok belok hingga nanti sampai di pertigaan ada papan penunjuk arah ke Pantai Nganteb, jalannya berubah menjadi jalan kecil yang cukup sempit jika dilewati 2 mobil berbarengan sehingga jika berpapasan salah satu diantaranya harus berhenti terlebih dahulu.

Pantai Nganteb, Malang.
Pantai Nganteb, Malang.
'Wisata Religi' :mrgreen:
‘Wisata Religi’ :mrgreen:

Di dalam benak para teman-teman serombongan ini berharap jika pantainya bagus bahkan lebih bagus dari Balekambang karena jalan menuju pantainya yang sudah agak tidak wajar :mrgreen: . Tak lama dari pertigaan tersebut kami tiba di gerbang masuk, biasa biaya retribusi tiket pantai pun sudah diatur sehingga yang lainnya cukup duduk manis saja 😀 hehehe. “dih kok ada bule” kata seorang teman kami, kemudian Elf berjalan pelan mencari tempat parkir selama menuju tempat parkir yang tepat di pinggiran pantai sudah terdengar suara deburan obak yang cukup kencang dan terlihat ombaknya yang lumayan tinggi, pantainya pasti bagus nih begitu kata saya dalam hati. “ehh ehh bule nya bikinian” “ih iyah, ada bule lagi pake bikinian pula..wahh ini sih yang cowo yang seneng nih”, “katanya wisata pantai religi” ujar para wanita-wanita seakan protes :p . Sementara kami kaum pria hanya senyum-senyum penuh makna *kemudian ditampar para wanita*, begitu Elf parkir kami semua melihat 4 orang bule wanita dengan santainya bikinian dan rehat tepat  didepan bale-bale yang ada di depan Elf kami. Langsung terdengar nada protes dari para wanita, dan kami para pria kami semangat dong “ini nih baru yang namanya wisata religi” “wisata religi yang harus disegerakan” ucap saya yang disambut gelak tawa teman-teman lainnya.

Begitu turun dan melihat ke arah lautan, wuahh… Read the rest of this entry »