Petugas Delivery Order (memang) Berani Mati
Jalanan Gatot Subroto tampak ramai siang itu, saya bermaksud mengambil ke kanan untuk masuk ke terminal Cimone dan kemudian menuju Perumnas 2, hanya saja pas belok saya sudah setengah jalan tetiba dari arah berlawanan tampak sebuah motor bebek berbox dengan logo sebuah resto makanan cepat saji ngebut, hampir mengantam ban depan saya, saya berhenti, eh lah dalah si petugas delivery order resto makanan cepat saji itu pun hanya senyum sinis dan kembali meliuk-liukan motornya di tengah keramaian.
Sinting! itu yang sempat saya umpat kesal terhadap kelakuan petugas delivery order yang begitu membahayakan, dengan helm fullface seadanya tanpa dikancingkan, tanpa menggunakan gloves (sarung tangan) dan dengan cara mengemudikan motor yang bagi saya berbahaya dan membahayakan orang lain demi tercapainya orderan sajian cepat saji tersebut di tangan pelanggan.
Dilematis memang, kita ingin agar mereka lebih berhati-hati dan tidak ngebut dijalanan atau dalam artian santun dijalanan tidak tersgesa-gesa, akan tetapi disatu sisi lainnya petugas delivery order ini juga diburu waktu agar pesanan sampai ke tangan pelanggan kurang dari waktu yang telah ditentukan, jika lewat maka akan mungkin si petugas delivery order tersebut akan kena sanksi. Lalu apakah para manajemen resto makanan cepat saji itu telah memberikan pelatihan atau pemahaman berkendara kepada para petugas delivery orderya?Apakah manajemen juga menyadari resiko para petugas dengan cara berkendara yang membahayakan itu?Jika sudah mungkin tinggal kesadaran dari pihak petugas itu sendiri mau bertindak bagaimana di jalan ketika mengantarkan pesanan. Namun jika tidak, maka manajemen menurut pemikiran saya telah mengorbankan petugas untuk “bertarung di jalanan” tanpa bekal amunisi. Padahal demi kepuasan konsumen lah, para petugas delivery order ini memacu motornya berburu dengan waktu agar sesegera mungkin untuk tiba ditempat tujuan.
Ironi memang, dengan fakta bawha pemotor merupakan korban kecelakaan paling banyak di jalan raya terus bertambah, dan kini para petugas delivery order dengan cara berkendara yang sradak sruduk, zig-zag, memang siap berkorban demi sebuah waktu, mahal memang apa yang harus dikorbankan dan sepertinya pekerjaan tersebut dituntut untuk berani melakukan manuver di jalan raya demi memangkas waktu. Miris rasanya jika sampai saya terpaksa bilang Petugas Delivery Order (memang) berani mati.
September 3, 2012 at 12:13 pm
petugas delivery itu korban dari kondisi juga, kasian sama mereka, layanan antar cepat dr restoran2 itu sadis, enak buat konsumen doang, ckckck
LikeLike
September 4, 2012 at 8:27 am
garis terdepan di medan perang dalam memenuhi target manajemen!
LikeLike
September 3, 2012 at 12:34 pm
salah satu sisi dikejar tuntutan pekerjaan disatu sisi memaksakan kemampuan motor dan ridernya.
paling delivery yang 30 menit pasti sampai kan? kalo lewat gratis 1 pan pizza
aneh emang itu bos. mengorbankan karyawannya demi service yang maksimal ke pelanggan :nohope:
LikeLike
September 4, 2012 at 8:27 am
huss….saya nggak ngomong jenis makanannya loh….hehehehehehe…jgn ambil opini sendiri soal makanan…..
LikeLike
September 4, 2012 at 9:44 pm
sebut saja dia bunga kk.. :ngakak
LikeLike
September 6, 2012 at 8:30 am
hehe…poetugas delivery emg jago nyetir walau sruntulan xixixi
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
LikeLike
September 7, 2012 at 9:40 pm
pernah saya liat mereka malem” rela nganterin pesenan doang., apa gak ngantuk ya .,
semoga mereka bisa lebih sejahtera nantinya
LikeLike
September 8, 2012 at 10:02 pm
amin, jangan salahkan mereka, mereka cuma korban keadaan, siapa juga yg mau seruntulan gitu
LikeLike
September 13, 2012 at 11:29 am
setuju
LikeLike
September 13, 2012 at 11:28 am
yah…. mereka “pasukan terdepan” perusahaan resto cepat saji, hehehehe….semoga saja
LikeLike
September 24, 2012 at 1:12 pm
Kasian juga ya petugas delivery .. demi on time mengantar makanan buat konsumennya sampai rela berani mati begitu 😦
LikeLike
October 7, 2012 at 9:42 am
kalau makanan sudah dingin
maka pembeli dapat gratis
lalu gaji pengantar di potong.
denger-denger emang seperti itu
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/10/penyerbuan-motor-malaysia-ke-indonesia.html?m=1
LikeLike
December 10, 2012 at 9:39 am
dia kayak gitu juga demi pelanggan nya biar ngga pada kecewa, dan biar dtgnya tepat waktu.
coba kalo dtg nya telat? makananya juga bakalan udh ngga enak lagi,,
tp emang harus hati2 juga sih dlm ngendarainnya 😀
LikeLike